Thursday 19 October 2017

Sebuah Pengakuan Dari Orang Bogor


Sepetinya julukan Kota Hujan sudah tidak relevan dengan Kota Bogor saat ini. Selain sudah mulai jarang hujan, Bogor juga memiliki cuaca panas yang hampir sama dengan kota lain di sekitarnya. Panas dan macet menjadi ciri baru untuk Bogor. Warga Bogor sendiri yang mengakuinya. “Sekarang mah Bogor di mana-mana macet. Sama aja kayak Jakarta,” kata driver ojek online. Bukan hanya driver ojek yang bilang begitu, teman saya yang asli Bogor juga mengeluhkan Bogor yang tingkat kemacetannya tinggi.

Saya sempat bertanya apa yang membuat Bogor macet seperti ini. Driver ojek online dan teman saya yang asli Bogor memiliki jawaban yang sama.


Mereka mengatakan bahwa kemacetan di Bogor disebabkan beberapa hal. Pertama, angkot. Bogor tidak lagi popular dengan julukan Kota Hujan, melainkan memiliki julukan baru yaitu Kota Seribu Angkot. Ya, angkot di Bogor sangat banyak, kalau dihitung-hitung jumlahnya mencapai angka seribu. Driver ojek online bilang, “Kalau ditiadakan kasihan juga, mereka kan butuh cari uang juga.”

Meskipun saat ini sudah merajalela ojek dan taksi online, angkot tetap menjadi transportasi menarik bagi masyarakat. Teman saya yang orang Bogor mengatakan, “Angkot itu punya pangsa pasarnya sendiri, jadi gak pengaruh sama transportasi online. Angkot dan transportasi online hubungannya baik-baik saja di sini. Meskipun dulu sempat ada demo, sekarang semua berjalan baik-baik saja.”


Penyebab kemacetan ke dua adalah plat mobil B yang berseliweran di wilayah plat mobil F. Saat mengunjungi Kota Bogor kemarin, saya perhatikan banyaknya plat mobil B yang berasal dari Jakarta berseliweran di Bogor yang berplat F. Jarang saya lihat mobil plat F. Rupanya memang setiap akhir pekan, Bogor yang sudah macet ditambah macet lagi dengan warga Jakarta yang berlibur ke Bogor.

Masih dari pengakuan teman saya, dia bilang orang Jakarta yang datang biasanya hanya ingin makan soto dan asinan khas Bogor. Banyak mobil yang parkir di pinggir-pinggir jalan saya perhatikan hampir semua plat B. Hanya untuk makan soto saja rela bermacet-macetan seperti itu? heem, saya sih akan mikir panjang untuk itu. Malas sekali harus berhadapan dengan macet. Lebih baik santai di rumah. 

#ODOPOKT16

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...